cara budidaya ikan gabus

ikan gabus - ikan ini cukup terkenal dan mempunyai sifat yang khas. sampai ada pantun ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus hehehe. di pasar banyak terjual ikan gabus ini, tetapi hanya sedikit orang yang tahu cara budidaya ikan gabus. Diduga ikan ini berasal dari kalimantan, karena sebagian besar suply ikan gabus berasal dari kalimantan. Namun ikan ini tersebar di seluruh daerah di indonesia.

Budidaya ikan gabus ternyata tidak susah bahkan anda tidak perlu melakukan pemijahan buatan, jadi cukup pemijahan secara alami mungkin karena ikan ini asli ikan indoneisa dan sesuai dengan habitatnya.

Ikan gabus banyak hidup di rawa rawa daerah pedalaman, hidup di perairan yang dangkal, termasuk pemangsa atau bersifat carnivor atau pemakan daging, kesehariannya ikan gabus memakan ikan ikan kecil di dekatnya. Ikan gabus biasa memijah pada musim hujan yaitu bulan Oktober - Desember.

cara budidaya ikan gabus
perbedaan ikan gabus jantan dan betina
Ikan gabus jantan dan betina memiliki tanda yang sangat jelas sehingga mudah dibedakan kelamninya. ikan jantan mempunyai kepala yang lonjong dan warna tubuhnya lebih gelap atau kelam, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Sedangkan gabus betina memiliki kepala yang membulat dengan warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Ikan gabus yang dapat dijadikan indukan harus sudah besar dengan berat sekitar 1 kg.

cara pemijahan ikan gabus
Pemijahan ikan gabus dapat kita lakukan dalam bak beton atau fibreglass. Sediakan bak beton berukuran 5x3x1m; bak yang sudah disiapkan kemudian dikeringkan selama 3 – 4 hari; lalu masukan air hingga kedalaman 50 cm. Air hendaknya tetap mengalir selama pemijahan agar proses pemijahan berjalan lancar. Karena air yang mengalir termasuk perangsang pemijahan. Jangan lupa memasukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak. Kemudian masukan 60 ekor indukan ikan gabus. Perbandingan jantan betina 1:1.  Setelah memijah, ambil telur dengan sekupnet halus dan telur dapat ditetaskan. Terjadinya pemijahan ditandai dengan adanya telur yang mengapung di permukaan air.

Penetasan telur ikan gabus
Penetasan telur ikan gabus dapat dilakukan di dalam akuarium yang berukuran 60x40x40 cm. Sebelumnya keringkan dulu akuarium selama 2 hari, sediakan 2 titik aerasi yang harus dihidupkan selama penetasan, sediakan juga pemanas air agar suhu terjaga 28 oC. Langkah terakhir adalah memasukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan hingga menetas. telor akan menetas setelah 1 hari atau 24 jam. Selanjutnya larva akan tetap hidup tanpa makan selama 2 hari karena masih ada cadangan makanan dari telor. Selanjutnya anda tinggal memelihara atau merawat larva ikan gabus tersebut.


Pemeliharaan larva hingga pendederan
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu. ikan gabus - ikan ini cukup terkenal dan mempunyai sifat yang khas. sampai ada pantun ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus hehehe. di pasar banyak terjual ikan gabus ini, tetapi hanya sedikit orang yang tahu cara budidaya ikan gabus. Diduga ikan ini berasal dari kalimantan, karena sebagian besar suply ikan gabus berasal dari kalimantan. Namun ikan ini tersebar di seluruh daerah di indonesia.

Budidaya ikan gabus ternyata tidak susah bahkan anda tidak perlu melakukan pemijahan buatan, jadi cukup pemijahan secara alami mungkin karena ikan ini asli ikan indoneisa dan sesuai dengan habitatnya.

Ikan gabus banyak hidup di rawa rawa daerah pedalaman, hidup di perairan yang dangkal, termasuk pemangsa atau bersifat carnivor atau pemakan daging, kesehariannya ikan gabus memakan ikan ikan kecil di dekatnya. Ikan gabus biasa memijah pada musim hujan yaitu bulan Oktober - Desember.

cara budidaya ikan gabus
perbedaan ikan gabus jantan dan betina
Ikan gabus jantan dan betina memiliki tanda yang sangat jelas sehingga mudah dibedakan kelamninya. ikan jantan mempunyai kepala yang lonjong dan warna tubuhnya lebih gelap atau kelam, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Sedangkan gabus betina memiliki kepala yang membulat dengan warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Ikan gabus yang dapat dijadikan indukan harus sudah besar dengan berat sekitar 1 kg.

cara pemijahan ikan gabus
Pemijahan ikan gabus dapat kita lakukan dalam bak beton atau fibreglass. Sediakan bak beton berukuran 5x3x1m; bak yang sudah disiapkan kemudian dikeringkan selama 3 – 4 hari; lalu masukan air hingga kedalaman 50 cm. Air hendaknya tetap mengalir selama pemijahan agar proses pemijahan berjalan lancar. Karena air yang mengalir termasuk perangsang pemijahan. Jangan lupa memasukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak. Kemudian masukan 60 ekor indukan ikan gabus. Perbandingan jantan betina 1:1.  Setelah memijah, ambil telur dengan sekupnet halus dan telur dapat ditetaskan. Terjadinya pemijahan ditandai dengan adanya telur yang mengapung di permukaan air.

Penetasan telur ikan gabus
Penetasan telur ikan gabus dapat dilakukan di dalam akuarium yang berukuran 60x40x40 cm. Sebelumnya keringkan dulu akuarium selama 2 hari, sediakan 2 titik aerasi yang harus dihidupkan selama penetasan, sediakan juga pemanas air agar suhu terjaga 28 oC. Langkah terakhir adalah memasukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan hingga menetas. telor akan menetas setelah 1 hari atau 24 jam. Selanjutnya larva akan tetap hidup tanpa makan selama 2 hari karena masih ada cadangan makanan dari telor. Selanjutnya anda tinggal memelihara atau merawat larva ikan gabus tersebut.


Pemeliharaan larva hingga pendederan
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.