budidaya udang galah | pemeliharaan

udang galah - adalah salah satu produk andalan dari air tawar, karena rasanya tidak kalah dengan udang laut atau produk perairan lainnya. Rasa udang galah sangat lezzat, gurih dan harganya termasuk mahal dibanding produk perikanan lainnya. Sehingga ekonomis, udang galah sangatlah berarti dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena sangat dimanati konsumen dari dalam maupun luar negeri negeri. Bahkan permintaan udang galah selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, perlu dilakukan pemenuhan pasar dengan budidaya udang galah.

udang galah dalam hidupnya mengalami dua fase dan dua lingkungan habitat. Pada stadium larva, udang galah hidup di air payau dan sedangkan pada masa juvenil hingga dewasa udang galah kembali ke lingkungan air tawar. Pada masa larva, terjadi perubahan wujud atau metamorfoasa sebanyak 11 kali dalam waktu 30-35 hari, udang galah ini bersifat omnivora atau pemakan segala, udang galah akan aktif pada malam hari.

Adapun cara membedakan jenis kelamin udang galah adalah sebagai berikut:
ciri Udang galah jantan :

  • Bagian perut lebih ramping
  • Alat kelamin terdapat pada basis pasangan kaki jalan kelima
  • Pasangan kaki jalan yang kedua relatif lebih besar dan panjang (bahkan dapat mencapai 1,5 kali panjang total tubuhnya)
  • Ukuran tubuh relatif lebih besar
  • Ukuran pleuron lebih pendek
  • Pasangan kaki jalan terlihat lebih rapat dan lunak.
tanda Udang galah betina :
  • Tubuh lebih kecil
  • Pleuron memanjang
  • Bagian perut lebih besar
  • Pasangan kaki jalan kedua tetap tumbuh lebih besar, tetapi tidak sebesar dan sepanjang udang jantan
  • Alat kelamin terletak pada pangkal kaki ketiga, merupakan suatu lubang yang disebut thelicum.

PROSES REPRODUKSI / perkembangbiakan
udang galah
Kegiatan pemijahan secara alami yaitu dengan memasangkan induk jantan dan betina yang matang gonad /siap kawin ke dalam wadah pemeliharaan yang sama. Dalam proses pemijahan
udang galah di perlukan waktu relatif singkat berkisar di satu ate dua hari, hal ini berbeda seperti pada proses perkawinan ikan budidaya lainnya -misalnya ikan mas, udang galah yang telah matang gonad akan memijah / kawin secara alami. Pada proses pemijahan udang galah, proses perkawinan udang galah sangat dipengaruhi dan berkaitan erat dengan proses moulting (pergantian kulit) pada induk betina. Proses moulting dan pemijahan dipengaruhi oleh kelenjar hormon yang terdapat pada tangkai mata.

Sebelum terjadinya proses perkawinan, udang betina berganti kulit terlebih dahulu yang disebut premattingmoult. Setelah udang betina mengalami pergantian kulit, keadaannya menjadi lemah pada saat inilah perkawinan akan terjadi. Proses perkawinan
udang galah berlangsung secara sederhana. Udang jantan akan mengeluarkan spermanya dan sperma tersebut akan ditampung pada spermatheca diantara kaki jalan betina. Proses selanjutnya adalah proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya. Kejadian ini berlangsung pada saat telur turun melalui lubang kelamin, yang kemudian akan dipindahkan ke tempat pengeraman. Telur yang terdapat pada spermatheca akan dibuahi oleh sperma. Setelah pembuahan berlangsung, telur diletakkan pada ruang pengeraman yang terdapat diantara kaki renang induk betina hingga saatnya menetas.

Di alam bebas proses pemijahan udang galah umunya terjadi di muara sungai. Di daerah tropis seperti Indonesia proses pemijahan sangat mungkin terjadi sepanjang tahun. Secara biologi proses pemijahan ini akan terjadi di muara sungai karena larva/naupli hanya akan dapat hidup dan berkembang pada kondisi air payau (kadar garam 8-12 ppt).
udang galah - adalah salah satu produk andalan dari air tawar, karena rasanya tidak kalah dengan udang laut atau produk perairan lainnya. Rasa udang galah sangat lezzat, gurih dan harganya termasuk mahal dibanding produk perikanan lainnya. Sehingga ekonomis, udang galah sangatlah berarti dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena sangat dimanati konsumen dari dalam maupun luar negeri negeri. Bahkan permintaan udang galah selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, perlu dilakukan pemenuhan pasar dengan budidaya udang galah.

udang galah dalam hidupnya mengalami dua fase dan dua lingkungan habitat. Pada stadium larva, udang galah hidup di air payau dan sedangkan pada masa juvenil hingga dewasa udang galah kembali ke lingkungan air tawar. Pada masa larva, terjadi perubahan wujud atau metamorfoasa sebanyak 11 kali dalam waktu 30-35 hari, udang galah ini bersifat omnivora atau pemakan segala, udang galah akan aktif pada malam hari.

Adapun cara membedakan jenis kelamin udang galah adalah sebagai berikut:
ciri Udang galah jantan :

  • Bagian perut lebih ramping
  • Alat kelamin terdapat pada basis pasangan kaki jalan kelima
  • Pasangan kaki jalan yang kedua relatif lebih besar dan panjang (bahkan dapat mencapai 1,5 kali panjang total tubuhnya)
  • Ukuran tubuh relatif lebih besar
  • Ukuran pleuron lebih pendek
  • Pasangan kaki jalan terlihat lebih rapat dan lunak.
tanda Udang galah betina :
  • Tubuh lebih kecil
  • Pleuron memanjang
  • Bagian perut lebih besar
  • Pasangan kaki jalan kedua tetap tumbuh lebih besar, tetapi tidak sebesar dan sepanjang udang jantan
  • Alat kelamin terletak pada pangkal kaki ketiga, merupakan suatu lubang yang disebut thelicum.

PROSES REPRODUKSI / perkembangbiakan
udang galah
Kegiatan pemijahan secara alami yaitu dengan memasangkan induk jantan dan betina yang matang gonad /siap kawin ke dalam wadah pemeliharaan yang sama. Dalam proses pemijahan
udang galah di perlukan waktu relatif singkat berkisar di satu ate dua hari, hal ini berbeda seperti pada proses perkawinan ikan budidaya lainnya -misalnya ikan mas, udang galah yang telah matang gonad akan memijah / kawin secara alami. Pada proses pemijahan udang galah, proses perkawinan udang galah sangat dipengaruhi dan berkaitan erat dengan proses moulting (pergantian kulit) pada induk betina. Proses moulting dan pemijahan dipengaruhi oleh kelenjar hormon yang terdapat pada tangkai mata.

Sebelum terjadinya proses perkawinan, udang betina berganti kulit terlebih dahulu yang disebut premattingmoult. Setelah udang betina mengalami pergantian kulit, keadaannya menjadi lemah pada saat inilah perkawinan akan terjadi. Proses perkawinan
udang galah berlangsung secara sederhana. Udang jantan akan mengeluarkan spermanya dan sperma tersebut akan ditampung pada spermatheca diantara kaki jalan betina. Proses selanjutnya adalah proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya. Kejadian ini berlangsung pada saat telur turun melalui lubang kelamin, yang kemudian akan dipindahkan ke tempat pengeraman. Telur yang terdapat pada spermatheca akan dibuahi oleh sperma. Setelah pembuahan berlangsung, telur diletakkan pada ruang pengeraman yang terdapat diantara kaki renang induk betina hingga saatnya menetas.

Di alam bebas proses pemijahan udang galah umunya terjadi di muara sungai. Di daerah tropis seperti Indonesia proses pemijahan sangat mungkin terjadi sepanjang tahun. Secara biologi proses pemijahan ini akan terjadi di muara sungai karena larva/naupli hanya akan dapat hidup dan berkembang pada kondisi air payau (kadar garam 8-12 ppt).